*Penghujan setia menandai pertemuan pertemuan kita.
Langit menangis, rasaku kesejukan gerimis.
Dapatkah kau lupa begitu saja? pikirku 'tidak'..!
rerupa peran dalam adegan tanpa naskah ritmik kita mainkan dalam sahaja.
Kau jadi siapa, aku jadi apa, kita menjelma sepasang.
Betapa mungkin kukaburkan selagi garis garis samar begitu semangat kupertebal.
Duhai, dibawah langit surabaya...
143 hari kini tertengarai.
Jangan pergi, jangan pernah pergi.
Waktuku terlanjur kubagi tuk mengingatmu.
Menempuh 100 jam perjalanan, tegakah kau siakan?
|Surat buat OW|..
Langit menangis, rasaku kesejukan gerimis.
Dapatkah kau lupa begitu saja? pikirku 'tidak'..!
rerupa peran dalam adegan tanpa naskah ritmik kita mainkan dalam sahaja.
Kau jadi siapa, aku jadi apa, kita menjelma sepasang.
Betapa mungkin kukaburkan selagi garis garis samar begitu semangat kupertebal.
Duhai, dibawah langit surabaya...
143 hari kini tertengarai.
Jangan pergi, jangan pernah pergi.
Waktuku terlanjur kubagi tuk mengingatmu.
Menempuh 100 jam perjalanan, tegakah kau siakan?
|Surat buat OW|..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar